Tugas ke 1
Nama : Anne Ramadhanty
Kelas : 2PA13
Npm : 11513113
- A. Aliran Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar
dalam dunia psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut ini akan
dijelaskan teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian mengaitkannya
dengan kepribadian yang sehat.
Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologis manusia. Freud pada awalnya memang mengembangkan
teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan
konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan
apa yang individu lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang
mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan
dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual dan
apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan
gangguan kepribadian dan juga mengganggu kesehatan mental yang disebut
psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi
dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah
“motivasi yang tidak disadari” / ( unconscious motivation ) menguraikan ide
kunci dari psikoanalisa.
Dalam teori psikoanalisanya freud menjelaskan
tentang struktur kepribadian individu,struktur kepribadian tersusuan atas 3
sistem pokok, yakni :
1. Id
Id merupakan aspek biologis yang strukturnya
paling mendasar dari kepribadian. Id juga merupakan sistem kepribadian yang
asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan superego. Id
berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir dan merupakan
reservoir energi psikis. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah
darimana id mendapatkan energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses primer dan
tindakan refleksi. Id terdiri dari dorongan - dorangan biologis seperti makan,
sex dan agresifitas.
2. Ego
Ego merupakan aspek psikologis yang berkembang
dari id yang struktur kepribadianya mengontrol kesadaran dan mengambil
keputusan atas perilaku manusia. Ego timbul karena kebutuhan – kebutuhan
organisme memerlukan transaksi - transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan
objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id hanya mengenal kenyataan
subjektif jiwa sedangkan ego membedakan antara hal - hal yang terdapat dalam
batin dan hal - hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut juga sebagai
eksekutif kepribadian karena ego mengontrol pintu-pintu arah tindakan, memilih
segi lingkungan kemana ia akan membri respon dan memutuskan insting mana yang
akan dipuaskan.
3. Superego
Superego merupakan aspek sosiologis yang
merefleksikan nilai - nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan
moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan
oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada anak. Karena
itu pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau
salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal
dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
- B . Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak
dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi
behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia
dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun
1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang
behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan
manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang
dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow
menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation
and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia
terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the
safety needs / the security needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the
love and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
Menurut Maslow psikologi harus lebih
manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusian.
Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a) Memusatkan
perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya
berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b) Memberi tekanan
pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri,
sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c) Menyadarkan diri
pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d) Memberikan
perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap
individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi
humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered
therapy (Walgito, B 2002 : 80).
- C. Aliran Behavioristik
Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah
aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang
berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subjek tunggal psikologi.
Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan
- laporan subjektif ) dan juga psikoanalisis ( yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak tampak ).
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur
kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi
diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme
tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai
oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari
fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada
proses - proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang
tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme
memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa
bakat apa - apa.
Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus
yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia
baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh -
sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua
peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat,
tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut
dirumuskan secara subjektif.
Fungsionalisme Menjadi dasar bagi behaviorisme
melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu Watson. Watson adalah
murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago.
Dasar pemikiran Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada
elemen kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi
pada animal psychology dan child psychology adalah
pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson menunjukkan kritik
tajam pada fungsionalisme.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia
sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang bertigkah laku menurut
cara - cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu
digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan
sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas,
seperti alat pengatur panas.
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
1. Menekankan
pada respon - respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran
ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi beupa respon terhadap rangsangan itu.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap
memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar.
Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang
sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik :
1. Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan
sendiri.
3. Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
TEORI KEPRIBADIAN MENURUT PARA AHLI
Teori (Perkembangan) Kepribadian berdasarkan
pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:
- 1. Erich Fromm (1900-1980)
Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu : Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness (berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity (indetitas).
·
Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan
dengan pemahaman dan aktivitas, yaitu:
1. Need for a frame of orientation,
2. Need for a frame of devotion ,
3. Need for excitation–stimulation ,
4. Need for effectiveness.
1. Need for a frame of orientation,
2. Need for a frame of devotion ,
3. Need for excitation–stimulation ,
4. Need for effectiveness.
·
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu:
1. Nonproduktif dan
2. Produktif.
1. Nonproduktif dan
2. Produktif.
2. Gordon W Allport (1897-1967)
Kepribadian adalah:”sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik
individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.”Teori trait oleh Gordon W. Allport. Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu.
Unit dasar dari kepribadian adalah trait yang
keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait
menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan
seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya)
terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang
memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Faktor
genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia.
3. Abraham H. Maslow (1908-1970)
Teori
Kebutuhan Maslow:1. Kebutuhan Fisiologis/Biologis,
2. Kebutuhan Keamanan,
3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan,
4. Kebutuhan Esteem,
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi untuk mengembangkan potensi dalam diri manusia.
4.
Carl
Rogers (1940an)
Menurut
rogers seorang terapis harus genuine dan tidak bersembunyi dibalik
perilaku defensif.Mereka harus membiarkan klien memahami perasaannya sendiri.
Terapis juga harus berusahamemahami dunia klien. Terapis juga harus bisa membuat
klien merasa nyaman dalam prosesterapi. Rogers memandang proses terapeutik
sebagai model dari hubungan interpersonal, halinilah yang mendasari ia
memformulasikan teori tentang hubungan interpersonal yang diringkassebagai
berikut:
a. Minimal dua orang yang bersedia terjadinya kontak.
b. Masing-masing mampu dan bersedia untuk menerima komunikasi
dari yang lainnya.
c. Berhubungan terus menerus dalam beberapa jangka waktu
SUMBER :
- http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/.
- https://agnesdevia.wordpress.com/2013/03/29/teori-kepribadian-sehat-menurut-aliran-psikoanalisa-aliran-behavioristik-dan-aliran-humanistik/
- Rochman, Kholil. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Fajar Media Press.
- http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
- http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
- http://www.academia.edu/3671068/TEORI_KEPRIBADIAN_CARL_ROGERS