1. Kebudayaan daerah Semarang yang mulai di tinggalkan
Kedatangan masyarakat asing di suatu daerah tentunya membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan daerah itu sendiri. Salah satu daerah di
pesisir Jawa yang menjadi daerah persinggahan emigran Cina di Indonesia adalah
Kota Semarang. kota Semarang telah mampu berkembang sebagai transformasi
budaya yang bersifat religi, tradisi, teknologi maupun aspirasi yang menjadi
daya penggerak bernilai besar dalam memberi corak dan memperkaya kebudayaan.
Sungguh sangat memprihatinkan kondisi pemuda saat ini,sebuah
realita yaitu mulai menurunnya rasa kecintaan dan rasa keinginan yang dimilki
oleh generasi muda untuk memajukan budaya daerah yang merupakan warisan
leluhurnya sendiri.Kondisi seperti ini bisa kita temui dalam kehidupan
sehari-hari di mana generasi muda sebagai cikal bakal harapan masa depan, kian
akan pudar. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan, cepat atau lambat akan
berdampak luas dalam kehidupan masa depan baik generasi tua maupun
muda. Kurangnya kesadaran untuk memahami budayanya sendiri akan berdampak
besar, yakni hilangnya jatidiri. Fenomena ini akan menjadi bahaya laten bagi
kita semua.kurang sadaran atau keacuhan pemuda pada kesenian tradisi yang
disebabkan oleh modernitas budaya luar yang berlebihan pada akhirnya dapat
membuat kesenian tradisi semakin tersingkir dari masyarakatnya yang seharusnya
melestarikan kesenian tradisi lokal peninggalan leluhurnya. Seni
pertunjukan tradisional kini sudah mulai tergeser keberadaannya dan tidak
disukai masyarakat. Hal ini menyusul makin maraknya pergelaran seni modern dan
penampilan kelompok musik luar negeri yang semakin digandrungi oleh kawula muda
Indonesia”.Kesenian tradisi Gambang Semarang, merupakan salah satu contoh seni
tradisi yang mulai ditinggalkan dan dilupakan pemuda kotanya yang sebagian
besar berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa dikarenakan adanya modernitas budaya
yang mulai merasuk kedalam diri pemuda asli Semarang, Salah satu bentuk
modernitas budayanya adalah mulai dikenal dan dikaguminya seni-seni hiburan
modern yang berasal dari Korea , Jepang, dan Barat oleh pemuda Semarang yang
pada akhirnya dapat menggeser keberadaan kesenian tradisi Gambang Semarang di
era modern ini . Kesenian Gambang Semarang merupakan hasil persebaran budaya
Tionghoa dari Jakarta yang di bawa sejumlah orang yang bermigrasi dan bermukim
di tengah kota Semarang. Alunan musik Gambang Semarang yang tidak lain turunan
dari Gambang Kromong ini, dekat dengan alunan musik masyarakat Tionghoa.
Gambang Semarang sebagai kesenian khas memang sangat lekat dengan perbauran
kesenian Tionghoa. Pada Gambang Semarang, para penyanyi atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Cio Kek , juga sering mendendangkan lagu-lagu Jawa tapi
dibawakan dengan cengkok Mandarin.
1.
MENGAPA MULAI DITINGGALKAN, APAKAH ADA PENGARUH BUDAYA ASING
?
Jawaban : iya, Kedatangan masyarakat asing di suatu daerah
tentunya membawa pengaruh besar terhadap perkembangan budaya di daerah
tersebut. Berkembangnya zaman yang modern ini masyarakat lebih memilih budaya
ke barat-baratan atau budaya asing yang di anggap mereka lebih modern
dibandingkan budaya yang sudah ada dari turun menurun.. karena dampak
modernisasi itu budaya yang sudah ada sejak nenek moyang ditinggalkan begitu saja
karena dianggap sudah kuno dan tidak sesuai dengan dunia hiburan modern masa
kini.
2.
SOLUSI YANG ANDA TAWARKAN KEPADA MASYARAKAT DAERAH TERSEBUT
AGAR KEBUDAYAAN ITU KEMBALI BANGKIT DAN MENARIK ?
Jawaban
: kita sebagai
generasi muda harus melestarikan budaya
yang sudah ada sejak turun-menurun.karena budaya Indonesia dianggap sebagai
kesenian pembauran yang lebih merakyat dibandingkan dengan produk kesenian
berbau asing yang dianggap kaku dan terkesan eksklusif..mudah saja untuk kembali bangkit dan menarik dalam
kebudayaan yang sudah mulai tergeser dengan budaya asing. Yaitu Kita harus memperkenalkan
kebudayaan di tayangan televisi swasta nasional atau internet agar
seluruh dunia tau bahwa kebudayaan yang ada sejak turun menurun itu tidak kuno
dan tidak kalah saing dengan budaya asing.
Sumber :
www.gambangsemarang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar