1) Pengertian
Kebudayaan dan unsur-unsur kebudayaan
A. Pengertian
Kebudayaan
Kata kebudayaan
berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan
atau ikhtiar sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur
(bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari
perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini
berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin
ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat,
1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD
berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana
pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai
berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut
dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian
keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan ataupun
yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan
suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari
anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan terdiri
atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang
diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat
diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut
pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984:21).
1. Ki
Hajar Dewantara : Kebudayaan
menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
2. Koentjaraningrat
: Mengatakan bahwa
kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
3. A.L.
Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34) : Dalam
bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas-luasnya.
4.Malinowski : Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan
pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap
tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna
memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang
berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti
lembaga kemasyarakatan.
5. E.B
Taylor (1873:30) : dalam
bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan
kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum,
adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk
mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita
bagi menjadi 2 macam :
1. Kebudayaan material (lahir), yaitu
kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat
senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
2. Kebudayaan immaterial (spiritual=batin),
yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
B. Unsur Kebudayaan
Unsur
kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan
yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur
tersebut, kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas daripada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Menurut Kluckhohn ada tujuh
unsure dalam kebudayaan universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan,
system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian
hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih
jelas, masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan,
merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan”
kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan besar
tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan
dalam system religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan,
merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah. Namun, dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara menyusun
organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan, merupakan produk dari
manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran
sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia
untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang
lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
4. Sistem mata pencaharian hidup, yang
merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan, merupakan
produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang
cerdas serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat,
manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat
ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada
binatang.
6. Bahasa, merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk
tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan
akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia
sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka
manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.
Perlu
dimengerti bahwa unsur-unsur kebudayaan yang membentuk struktur kebudayaan itu
tidak berdiri lepas dengan lainnya. Kebudayaan bukan hanya sekedar merupakan
jumlah dari unsur-unsurnya saja, melainkan merupakan keseluruhan dari
unsur-unsur tersebut yang saling berkaitan erat (integrasi), yang membentuk
kesatuan yang harmonis. Masing-masing unsur saling mempengaruhi secara
timbale-balik. Apabila terjadi perubahan pada salah satu unsur, maka akan
menimbulkan perubahan pada unsur yang lain pula.
2. Mengapa saya harus mempelajari Ilmu Budaya Dasar
Di
zaman yang serba modern ini, pastinya masih saja ada banyak orang yang belum
mengerti apa itu ilmu budaya dasar dan apa gunanya mempelajari ilmu budaya
dasar.Untuk itu kita perlu mengetahui arti dari ilmu budaya dasar.karena ilmu budaya dasar adalah pengetahuan
suatu bidang secara berkonsep untuk mengkaji berbagai masalah dasar atau pokok
mengenai budaya dan manusia. Ilmu budaya dasar terdiri dari 3 suku kata yang
berbeda membentuk satu kalimat yang digabung membentuk satu definisi khusus
yaitu Ilmu, Budaya, dan Dasar.
Ilmu : Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Budaya : Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi budaya adalah pikiran atau akal budi
manusia.
Dasar : Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi dasar adalah pokok atau pangkal suatu
pendapat (ajaran atau aturan) atau asas.
Istilah IBD
dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang
berasal dari bahasa inggris. Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri
seseorang diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan lebih
halus. mata kuliah ilmu budaya dasar
tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. salah satu usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa dalam IBD :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka
lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru
2.Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan
dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan
yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan
agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam
bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan
lebih lancer dalam berkomuikasi
5. Mampu
menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka
tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain.
Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami
satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan
yang harmonis.
3.
Hubungan ilmu budaya dasar dengan jurusan Psikologi
pada dasarnya ilmu budaya dasar merupakan
ilmu yang mempelajari tetang dasar-dasar kebudayaan sedangkan ilmu psikolog
yang mempelajari tentang kejiwaan dan mempelajari perilaku. Pada awal perkembangannya, ilmu psikologi tidak
menaruh perhatian terhadap budaya. Baru sesudah tahun 50-an budaya memperoleh
perhatian. Namun baru pada tahun 70-an ke atas budaya benar-benar memperoleh
perhatian. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan peranan penting dalam
aspek psikologis manusia. Oleh karena itu pengembangan ilmu psikologi yang
mengabaikan faktor budaya dipertanyakan kebermaknaannya. Triandis (2002)
misalnya, menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat bermakna apabila
dilakukan lintas budaya. Hal tersebut juga berlaku bagi cabang-cabang ilmu psikologi
lainnya.
Sebenarnya bagaimanakah hubungan antara psikologi dan budaya? Secara
sederhana Triandis (1994) membuat kerangka sederhana bagaimana hubungan antara
budaya dan perilaku:
Ekologi – budaya – sosialisasi – kepribadian –
perilaku
Sementara itu Berry, Segall, Dasen, & Poortinga
(1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana sebuah perilaku
dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang berbeda-beda antar budaya.
Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik, kondisi geografis, iklim,
serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi lingkungan iasr-politi, adaptasi biologis dan adaptasi iasral
merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal
tersebut kemudian akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya
dan pembelajaran budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan
karakter psikologis tertentu.manusia sebagai homo humanus (manusia yang berbudaya), maka
siapapun wajib mempelajari ilmu budaya dasar, termasuk mahasiswa psikologi.Bagi
mahasiswa psikologi, ini penting karena ketika mahasiswa tersebut lulus dan
menjadi psikolog, ia akan menangani berbagai macam pasien dari berbagai daerah
dan suku. Berbeda daerah, berbeda kebiasaan, berbeda pula cara menanganinya.
!.
Diharapkan
mahasiswa psikologi dapat memahami berbagai macam budaya-budaya di Indonesia,
agar ketika lulus dan menjadi psikolog, dapat lebih mudah memahami pasien yang
notabennya memiliki latar belakang atau budaya yang berbeda-beda.
2. Dapat mengusahakan
berkomunikasi dengan baik, agar lebih mudah berkomunikasi satu sama lain, tidak
hanya di bidang psikologi saja.
3. Dapat memiliki
pandangan secara luas, agar dapat dimanfaatkan secara penuh.
4. Dapat menanamkan
keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai psikologis yang dianggap
benar, dan dapat menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
5. Memahami beberapa
budaya manusia secara medalam dan memiliki kepekaan terhadap masalah
masalah yang ada dalam sebuah pemikiran, perasaan, maupun perilaku manusia
tersebut.
SUMBER :
http://septanatana.blogspot.com