Peran IPTEK Dalam Sosial Dan Budaya
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek 5 sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Namun,berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Namun, berkembang pesatnya IPTEK di kalangan masyarakat, hal tersebut mendukung berbagai peranan iptek dalam berbagai bidang contonya adalah bidang social dan budaya.
A. Dalam Bidang Sosial
kehidupan social dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak , media elektronik selain untuk berkomunikasi , juga dapat memperluas wawasan. Kian majunya masyarakat yang di barengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hokum. Dampak positif IPTEK terhadap bidang social adalah :
a. meningkatkan rasa percaya diri.
b. Tekanan, kompetesi yg tajam , di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi glonalisasi, akan melahirkan generasi yg disiplin, tekun, dan pekerjha keras.
c. keefektifan biaya dan waktu
Memiliki dampak positif, pasti dalam bidang social juga IPTEK memiliki dampak yang negative yaitu :
a. Kenakalan dan tindakan penyimpangan dikalangan remaja
b. Melemahkan rasa gotong royong dan saling tolong menolong
c. Manusia menjadi malas
B. Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan bagi perilaku masyarakat pendukungnya yg berupa nilai-nilai yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yg relative menetap dan dapat dilihat dari warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan. Iptek yang semakin pesat, hendaknya kita harus menggunakan teknologi yang penting saja., jangan karena teknologi, semua menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah, sosialisasi di masyarakta sekitar. Iptek dalam bidang budaya ini memiliki dampak positive dan negative. Dampak positifnya adalah semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis teknologi. Dampak negative nya adalah penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan, memudarnya nilai-nilai asli bangsa,
Dampak Positif
1. Timbulnya kelas menengah baru
Pertumbuhan Teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2. Proses Regenerasi Kepemimpinan.
Sudah jarang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
3. Di bidang Politik Internasional,
juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme. Kemajuan di bidang Teknologi Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi bar
Dampak Negatif
1. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
2. Terorisme yang semakin merajalela.
3. Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
a) Bidang Ekonomi
Ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka sipa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peranan penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi National Corporation ( MNC ). Kadang – kadang perusahaan perusahaan multinasional ini di negara – negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan.
Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relative lebih murah. Cara pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit.
Pada bidang ekonomi, kemajuan IPTEK dapat dirasakan, hal ini terbukti karena saat ini banyak orang-orang yang kehidupannya makin sejahtera berkat usahanya dalam bidang IPTEK. Sebagai Contoh, kita dapat membuat software game yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat terutama pada anak-anak. Selain itu, kita dapat memanfaatkan media elektronik lainnya untuk mengembangkan usaha kita. Dengan teknologi, kita juga dapat mempromosikan usaha-usaha kita :)
Dengan demikian, dapat kita simpulkan dampak positif dari IPTEK dalam bidang Ekonomi :
· Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Tinggi
· Terjadinya Industrialisasi
· Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi, akan meningkatkan baik dari teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. investasi dan reinvestasi berlangsung secara besar-besaran, sehingga produktivitas dunia ekonomi semakin meningkat. Di masa depan, akan segera muncul teknologi bisnisyang memungkinkan konsumen melakukan kontak langsung dengan pabrik. Jadi, kita tidak perlu lagi pergi ke toko untuk membeli barang tersebut.
· Persaingan dalam dunia kerja, akan menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan tenaga kerja.
· Mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditri
Dan, dampak negatifnya, antara lain :
· Terbukanya pasar bebas, memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri yang masuk dan dengan harga yang lebih murah, dapat mengurangi rasa kecintaan kita terhadap produk dalam negeri.
· Terjadinya pengangguran bagi individu yang tidak memiliki skill dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan
· Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan. Misalnya : konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
· Apabila tidak update dengan IPTEK yang semakin maju, kita akan dipermainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang sangat ahli dibidangnya (misalnya : heacker.
Sumber :
http://psikologismart.wordpress.com/2013/05/26/peran-iptek-dalam-sosial-dan-budaya/
http://s3fti.wordpress.com/2011/10/27/manfaat-it-dalam-bidang-ekonomi-dan-industri/
Senin, 07 April 2014
Energi yang paling banyak digunakan manusia
Sinar Matahari
Badai matahari hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dapat kita pelajari dari bintang tersebut. Yang perlu kita ingat, kita telah banyak menikmati manfaat dari sinar matahari di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh paling sederhana dari pemanfaatan cahaya matahari adalah ketika kita menjemur pakaian setelah mencucinya. Anda tentu pernah mendengar orang terdekat anda sedikit mengeluh karena hari sedang mendung sehingga pakaian yang dijemur tidak kunjung kering. Selain untuk menjemur pakaian, kita juga dapat melihat bagaimana cahaya matahari ini sangat berperan dalam kegiatan ekonomi seperti pada produksi kerupuk, pengeringan ikan, tembakau, dan banyak lagi. Nah, berikut kita bahas mengenai manfaat sinar matahari bagi kehidupan terutama merujuk kepada fungsi-fungsi vital dari bintang yang satu ini.
Sinar matahari yang terpancar ke bumi menghantarkan panas yang pas untuk menjaga suhu di permukaan bumi. Hal inilah yang memungkinkan bumi menjadi satu-satunya planet yang berpenghuni. Selain itu, jarak antara matahari dan bumi merupakan jarak yang paling ideal sehingga bumi tidak menjadi tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas untuk mahluk hidup.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Gambaran yang paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut mengingat sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi.
Selain mengenai proses fotosintesis, energi yang dihasilkan dari sinar matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. Saat ini, telah banyak yang menggunakan energi ini sebagai sumber energi alternatif selain minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya.
Gaya gravitasi matahari memiliki peran besar dalam menjaga planet-planet yang mengelilinginya untuk tetap berotasi dan berevolusi pada porosnya. Tanpa gaya gravitasi ini, planet-planet yang ada, termasuk bumi, tidak akan memiliki orbit tetap sehingga sistem tata surya tidak akan pernah terbentuk.
Untuk kesehatan, cahaya matahari berperan besar dalam produksi vitamin D di dalam tubuh manusia. Pancaran sinar ultraviolet dengan kadar yang cukup (biasanya yang dapat kita nikmati di pagi hari) merupakan fakktor utama dalam produksi vitamin D tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjemur di pagi hari telah dilakukan oleh manusia sejak jaman dulu sebagai kebiasaan yang baik dan sehat.
Selain fungsi-fungsi vital di atas, cahaya matahari masih memiliki banyak fungsi yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Sebagai manusia, sudah sewajarnya kita bersukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ini dengan berperan aktif dalam menjaga lingkungan di sekitar kita agar sinar matahari yang kita dapatkan akan tetap pada kadar yang kita butuhkan. Ingat, pemanasan global yang terjadi merupakan akibat dari perilaku manusia yang Tidak bertanggung jawab
Sumber : http://infomanfaat.com/888/manfaat-sinar-matahari-bagi-kehidupan/alam
Senyawa yang berguna bagi kehidupan manusia
Karbon Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada banyak karbon yang berbeda menggunakan dalam kehidupan sehari-hari dan elemen ini telah digunakan oleh manusia sejak jaman dahulu. Baca terus untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan karbon dan sifat …
Karbon merupakan unsur yang ditemukan dalam jumlah besar di kerak bumi. Hal ini ditemukan dalam kelompok 14 dari tabel periodik dan memiliki nomor atom 6. Karbon, yang non logam di alam, adalah 4 elemen yang paling melimpah di alam semesta dan 15 elemen yang paling melimpah di kerak bumi. Nama ‘karbon’ berasal dari carbo kata Latin yang berarti batu bara atau arang. Meskipun karbon hadir selama berabad-abad dalam bentuk jelaga dan arang, itu hanya pada tahun 1772 bahwa penggunaan sebenarnya, yang masih pikir dalam menggunakan karbon dalam kehidupan sehari-hari, ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis terkemuka Rene Antoine de Ferchault Raumur.
Sumber utama karbon adalah deposito batubara yang terkubur jauh di dalam bumi. Ada tiga alotrop karbon, yaitu grafit, berlian dan karbon amorf. Karbon adalah unsur yang sangat stabil yang dapat menggabungkan dengan hampir semua unsur lainnya untuk membentuk sejumlah senyawa yang berguna. Organik kimia, cabang kimia telah didedikasikan untuk studi tentang sifat dan penggunaan karbon, sebagai elemen kimia dan dalam bentuk majemuk.
Penggunaan karbon dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada banyak kegunaan terbatas karbon dalam bentuk unsurnya. Tapi setelah menggabungkan dengan unsur lain, berubah dirinya menjadi zat yang berguna untuk berbagai hal.
Karbon digunakan sebagai dasar untuk tinta printer inkjet.
Karbon, dalam bentuk karbon dioksida, digunakan dalam pembuatan banyak minuman bersoda dan berkarbonasi. Hal ini juga digunakan dalam alat pemadam kebakaran.
Es kering, yang merupakan bentuk padat karbon dioksida, digunakan sebagai zat pendingin.
Freon, digunakan dalam sistem pendingin dan perangkat seperti kulkas dan AC.
Karbon juga digunakan untuk memproduksi banyak perangkat tahan panas dan alat-alat dan pemotong logam.
Hal ini digunakan sebagai alat dekoratif dalam banyak item perhiasan.
Karbon monoksida, diekstraksi melalui proses metalurgi, digunakan sebagai reduktor untuk mendapatkan banyak unsur dan senyawa.
Vegetal karbon, yang merupakan bentuk amorf karbon, digunakan sebagai agen pemutihan dan gas penyerap.
Karbon digunakan dalam pelek mobil sebagai pigmen asap hitam.
Kalsium karbida digunakan sebagai agen las untuk memotong logam, dalam penyusunan asetilena dan senyawa organik lainnya.
Beberapa kegunaan lain dari karbon tergantung pada bentuk mereka adalah:
Graphite: Grafit adalah salah satu zat paling lembut dan merupakan alotrop karbon. Ada banyak kegunaan industri grafit, seperti dalam bentuk kokas, yang digunakan dalam produksi baja, sebagai pelumas untuk mesin dan mesin dan sebagai bahan menulis, dalam bentuk timbal untuk pensil.
Diamond: Diamond, yang merupakan alotrop karbon lain, adalah substansi yang paling sulit dikenal dikenal manusia. Berlian secara komersial digunakan untuk membuat perhiasan. Karena batuan kristal jarang terjadi di alam, berlian sangat berharga. Selain perhiasan, berlian juga digunakan untuk membuat instrumen pemotong karena kekerasan mereka.
Carbon Dating: Ini adalah metode yang digunakan untuk menentukan umur fosil akurat dan mineral yang telah ditemukan terkubur selama berabad-abad di kerak bumi. Ada banyak isotop karbon yang digunakan untuk tujuan ini, isotop radioaktif utama menjadi karbon -14. Alasan utama mengapa karbon dipilih untuk teknik ini adalah kenyataan bahwa kehidupan didasarkan pada berbagai senyawa karbon dan memiliki isotop radioaktif, yang membuatnya mudah untuk menentukan umur fosil.
Karbon di Tubuh: Tubuh manusia mengandung sejumlah besar unsur ini yang digunakan untuk berbagai fungsi. Karbon merupakan makronutrien dan hadir di setiap bagian tubuh. Karbon dioksida dalam darah memainkan peran penting dalam tubuh karena membantu dalam mempertahankan pH darah.
Karbon merupakan elemen penting yang memiliki banyak manfaat baik untuk keperluan industri dan sebagai blok bangunan dasar dari tubuh manusia, yang tanpanya, hidup tidak lengkap.
SUMBER: http://adamkohn46.blogdetik.com/2013/06/03/karbon-penggunaan-dalam-kehidupan-sehari-hari/
Ada banyak karbon yang berbeda menggunakan dalam kehidupan sehari-hari dan elemen ini telah digunakan oleh manusia sejak jaman dahulu. Baca terus untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan karbon dan sifat …
Karbon merupakan unsur yang ditemukan dalam jumlah besar di kerak bumi. Hal ini ditemukan dalam kelompok 14 dari tabel periodik dan memiliki nomor atom 6. Karbon, yang non logam di alam, adalah 4 elemen yang paling melimpah di alam semesta dan 15 elemen yang paling melimpah di kerak bumi. Nama ‘karbon’ berasal dari carbo kata Latin yang berarti batu bara atau arang. Meskipun karbon hadir selama berabad-abad dalam bentuk jelaga dan arang, itu hanya pada tahun 1772 bahwa penggunaan sebenarnya, yang masih pikir dalam menggunakan karbon dalam kehidupan sehari-hari, ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis terkemuka Rene Antoine de Ferchault Raumur.
Sumber utama karbon adalah deposito batubara yang terkubur jauh di dalam bumi. Ada tiga alotrop karbon, yaitu grafit, berlian dan karbon amorf. Karbon adalah unsur yang sangat stabil yang dapat menggabungkan dengan hampir semua unsur lainnya untuk membentuk sejumlah senyawa yang berguna. Organik kimia, cabang kimia telah didedikasikan untuk studi tentang sifat dan penggunaan karbon, sebagai elemen kimia dan dalam bentuk majemuk.
Penggunaan karbon dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada banyak kegunaan terbatas karbon dalam bentuk unsurnya. Tapi setelah menggabungkan dengan unsur lain, berubah dirinya menjadi zat yang berguna untuk berbagai hal.
Karbon digunakan sebagai dasar untuk tinta printer inkjet.
Karbon, dalam bentuk karbon dioksida, digunakan dalam pembuatan banyak minuman bersoda dan berkarbonasi. Hal ini juga digunakan dalam alat pemadam kebakaran.
Es kering, yang merupakan bentuk padat karbon dioksida, digunakan sebagai zat pendingin.
Freon, digunakan dalam sistem pendingin dan perangkat seperti kulkas dan AC.
Karbon juga digunakan untuk memproduksi banyak perangkat tahan panas dan alat-alat dan pemotong logam.
Hal ini digunakan sebagai alat dekoratif dalam banyak item perhiasan.
Karbon monoksida, diekstraksi melalui proses metalurgi, digunakan sebagai reduktor untuk mendapatkan banyak unsur dan senyawa.
Vegetal karbon, yang merupakan bentuk amorf karbon, digunakan sebagai agen pemutihan dan gas penyerap.
Karbon digunakan dalam pelek mobil sebagai pigmen asap hitam.
Kalsium karbida digunakan sebagai agen las untuk memotong logam, dalam penyusunan asetilena dan senyawa organik lainnya.
Beberapa kegunaan lain dari karbon tergantung pada bentuk mereka adalah:
Graphite: Grafit adalah salah satu zat paling lembut dan merupakan alotrop karbon. Ada banyak kegunaan industri grafit, seperti dalam bentuk kokas, yang digunakan dalam produksi baja, sebagai pelumas untuk mesin dan mesin dan sebagai bahan menulis, dalam bentuk timbal untuk pensil.
Diamond: Diamond, yang merupakan alotrop karbon lain, adalah substansi yang paling sulit dikenal dikenal manusia. Berlian secara komersial digunakan untuk membuat perhiasan. Karena batuan kristal jarang terjadi di alam, berlian sangat berharga. Selain perhiasan, berlian juga digunakan untuk membuat instrumen pemotong karena kekerasan mereka.
Carbon Dating: Ini adalah metode yang digunakan untuk menentukan umur fosil akurat dan mineral yang telah ditemukan terkubur selama berabad-abad di kerak bumi. Ada banyak isotop karbon yang digunakan untuk tujuan ini, isotop radioaktif utama menjadi karbon -14. Alasan utama mengapa karbon dipilih untuk teknik ini adalah kenyataan bahwa kehidupan didasarkan pada berbagai senyawa karbon dan memiliki isotop radioaktif, yang membuatnya mudah untuk menentukan umur fosil.
Karbon di Tubuh: Tubuh manusia mengandung sejumlah besar unsur ini yang digunakan untuk berbagai fungsi. Karbon merupakan makronutrien dan hadir di setiap bagian tubuh. Karbon dioksida dalam darah memainkan peran penting dalam tubuh karena membantu dalam mempertahankan pH darah.
Karbon merupakan elemen penting yang memiliki banyak manfaat baik untuk keperluan industri dan sebagai blok bangunan dasar dari tubuh manusia, yang tanpanya, hidup tidak lengkap.
SUMBER: http://adamkohn46.blogdetik.com/2013/06/03/karbon-penggunaan-dalam-kehidupan-sehari-hari/
bioteknologi berkaitan pembiakan seksual dan aseksual
PADI
Ciri ciri
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.
Reproduksi
Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini umumnya siap bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengadung pati dibagian endosperm.Bagi tanaman muda,pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.
Genetika dan pemuliaan
Satu set genom padi terdiri atas 12 kromosom. Karena padi adalah tanaman diploid, maka setiap sel padi memiliki 12 pasang kromosom (kecuali sel seksual).Padi merupakan organisme model dalam kajian genetika tumbuhan karena dua alasan: kepentingannya bagi umat manusia dan ukuran kromosom yang relatif kecil, yaitu 1.6~2.3 × 108 pasangan basa (base pairs, bp)[2]. Sebagai tanaman model, genom padi telah disekuensing, seperti juga genom manusia.
Perbaikan genetik padi telah berlangsung sejak manusia membudidayakan padi. Dari hasil tindakan ini orang mengenal berbagai macam ras lokal, seperti 'Rajalele' dariKlaten atau 'Pandanwangi' dari Cianjur di Indonesia atau 'Basmati Rice' dari India utara. Orang juga berhasil mengembangkan padi lahan kering (padi gogo) yang tidak memerlukan penggenangan atau padi rawa yang mampu beradaptasi terhadap kedalaman air rawa yang berubah-ubah. Di negara lain dikembangkan pula berbagai tipe padi.
Pemuliaan padi secara sistematis baru dilakukan sejak didirikannya IRRI di Filipina sebagai bagian dari gerakan modernisasi pertanian dunia yang dijuluki sebagai Revolusi Hijau. Sejak saat itu muncullah berbagai kultivar padi dengan daya hasil tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Dua kultivar padi modern pertama adalah 'IR5' dan 'IR8' (di Indonesia diadaptasi menjadi 'PB5' dan 'PB8'). Walaupun hasilnya tinggi tetapi banyak petani menolak karena rasanya tidak enak (pera). Selain itu, terjadi wabah hama wereng coklat pada tahun 1970-an.
Ribuan persilangan kemudian dirancang untuk menghasilkan kultivar dengan potensi hasil tinggi dan tahan terhadap berbagai hama dan penyakit padi. Pada tahun 1984 pemerintah Indonesia pernah meraih penghargaan dari PBB (FAO) karena berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20 tahun dapat berubah dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi negara swasembada beras. Prestasi ini tidak dapat dilanjutkan dan baru kembali pulih sejak tahun 2007.
Hadirnya bioteknologi dan rekayasa genetika pada tahun 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas nasi. Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik yang mampu memproduksi toksin bagi hama pemakan bulir padi dengan harapan menurunkan penggunaan pestisida. IRRI, bekerja sama dengan beberapa lembaga lain, merakit "Padi emas" (Golden Rice) yang dapat menghasilkan provitamin A pada berasnya, yang diarahkan bagi pengentasan defisiensi vitamin A di berbagai negara berkembang. Suatu tim peneliti dari Jepang juga mengembangkan padi yang menghasilkan toksin bagi bakteri kolera[3]. Diharapkan beras yang dihasilkan padi ini dapat menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di negara-negara berkembang.
Sejak tahun 1970-an telah diusahakan pengembangan padi hibrida, yang memiliki potensi hasil lebih tinggi. Karena biaya pembuatannya tinggi, kultivar jenis ini dijual dengan harga lebih mahal daripada kultivar padi yang dirakit dengan metode lain.
Selain perbaikan potensi hasil, sasaran pemuliaan padi mencakup pula tanaman yang lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) dan tekanan (stres) abiotik (seperti kekeringan, salinitas, dan tanah masam). Pemuliaan yang diarahkan pada peningkatan kualitas nasi juga dilakukan, misalnya dengan perancangan kultivar mengandung karoten (provitamin A).
Keanekaragaman genetik
Hingga sekarang ada dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal: Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O. glaberrima yang berasal dari Afrika Barat.
Pada awal mulanya O. sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica (sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi namun mudah rebah, lemmanya memiliki "ekor" atau "bulu" bijinya cenderung membulat, dan nasinya lengket. Padi indica, sebaliknya, berumur lebih pendek, postur lebih kecil, lemmanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan bulir cenderung oval sampai lonjong. Walaupun kedua anggota subspesies ini dapat saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil persilangan ini adalah kultivar 'IR8', yang merupakan hasil seleksi dari persilangan japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa) dengan indica (kultivar 'Peta' dari Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal varietas minor javanica yang memiliki sifat antara dari kedua tipe utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa.
Kajian dengan bantuan teknik biologi molekular sekarang menunjukkan bahwa selain dua subspesies O. sativa yang utama, indica dan japonica, terdapat pula subspesies minor tetapi bersifat adaptif tempatan, seperti aus (padi gogo dari Bangladesh), royada (padi pasang-surut/rawa dari Bangladesh), ashina (padi pasang-surut dari India), dan aromatic (padi wangi dari Asia Selatan dan Iran, termasuk padi basmati yang terkenal). Pengelompokan ini dilakukan menggunakan penanda RFLP dibantu dengan isozim.[4] Kajian menggunakan penanda genetik SSR terhadap genom inti sel dan dua lokus pada genom kloroplas menunjukkan bahwa pembedaan indica dan japonica adalah mantap, tetapi japonica ternyata terbagi menjadi tiga kelompok khas: temperate japonica ("japonica daerah sejuk" dari Cina, Korea, dan Jepang), tropical japonica("japonica daerah tropika" dari Nusantara), dan aromatic. Subspesies aus merupakan kelompok yang terpisah. Berdasarkan bukti-bukti evolusi molekular diperkirakan kelompok besar indica dan japonica terpisah sejak ~440.000 tahun yang lalu dari suatu populasi spesies moyang O. rufipogon. Domestikasi padi terjadi di titik tempat yang berbeda terhadap dua kelompok yang sudah terpisah ini. Berdasarkan bukti arkeologi padi mulai dibudidayakan (didomestikasi) 10.000 hingga 5.000 tahun sebelum masehi.
SUMBER: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Padi
Jumat, 04 April 2014
Efek rumah kaca
Tentunya Anda sering mendengar istilah efek rumah kaca. Ya, ini adalah sebuah nama band berlabel indie asal Jakarta beraliran Alternative Rock. Namun bukan efek rumah kaca grup musik yang kami maksud, melainkan efek rumah kaca yang diakibatkan dari pemanasan suatu benda langit. Efek rumah kaca bisa mengakibatkan hal yang buruk sehingga saat ini sedang dikampanyekan pengurangan gas rumah kaca.
Pengetian yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier. Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah, efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.
Karbondioksida
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
Metana
Gas Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
Nitrogen Oksida
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.
Gas-Gas Lain
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
Akibat Efek Rumah Kaca
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari efek rumah kaca karena bisa merusak lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mengurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru sangat dibutuhkan karena jika tidak ada nantinya bisa mengakibatkan bumi menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun jika gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer, akibatnya akan mengakibatkan pemanasan global.
Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek rumah kaca.
Sumber : http://m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=127791
Pengetian yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier. Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah, efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.
Karbondioksida
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
Metana
Gas Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
Nitrogen Oksida
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.
Gas-Gas Lain
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
Akibat Efek Rumah Kaca
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari efek rumah kaca karena bisa merusak lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mengurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru sangat dibutuhkan karena jika tidak ada nantinya bisa mengakibatkan bumi menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun jika gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer, akibatnya akan mengakibatkan pemanasan global.
Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek rumah kaca.
Sumber : http://m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=127791
Langganan:
Postingan (Atom)